Minggu, 21 Juni 2009

Mimpi Jakarta


Jakarta...Jakarta....

Teriakan itu terdengar lagi...

Empat belas tahun sudah...

Dari pendatang yang mencoba berladang...

Jakarta mas, Jakarta...

Deru kereta beroda enam memangil-manggil

Seolah mengajak pergi

Menjalani mimpi...

Dua ratus tiga puluh kilometer...

Sebuah jarak urbanisasi ...

Seperti seindah kata orang.....

Seperti secercah janji yang bisa di uji

dari ruang sempit pencarian pun dimulai...

harapan yang tak ada di sawah pedesaan

harapan kaum urban

bangun pagi pagi

pulang malam malam

hanya untuk sesuap nasi dan segenggam mimpi

tetap dijalani

tak semudah mencangkul sawah

tak semudah menyirami padi

panas nya lebih panas....

hitamnya lebih hitam....

tetap dijalani....

ah indahnya lampu neon itu...

warna pelangi di malam hari....

tapi tak seindah getirnya hidup anak jalanan....

adakah harapan untuk mereka di Jakarta?

Lima, sepuluh, dua puluh tahun lagi....

Bagaimana nanti Jakarta....

Akankah tetap menjadi kota impian kaum urban...

Untuk menjalani mimpi jadi kenyataan?

Senin, 15 Juni 2009

Cristiano Ronaldo - Sebuah Rekor Baru


Huaaah bicara kapital, klub dan pemain bola seperti tidak ada habisnya. Selain prestasi yang diraih pemain bola dan klub agenda penting lainnya adalah transfer pemain bola. Setelah pertandingan di liga berakhir maka perburuan pemain bola baik yang baru muncul ke permukaan maupun yang sudah menjadi bintang selalu hadir sebelum waktu kompetisi baru bergulir.

Dalam dunia sepakbola profesional, klub yang berada di negara-negara Eropa adalah tujuan karir pemain sepakbola profesional sejagat. Negara-negara seperti Spanyol, Inggris, Italia, Jerman, Prancis dan negara Eropa lainnya adalah tujuan para pemain bola pada usia keemasannya. Dan ketika bertambahnya usia sang pemain pun akan bermain di luar Eropa, karena sudah tidak akan sanggup bersaing lagi.

Hal lain yang selalu menarik perhatian publik olahraga khususnya sepakbola adalah besaran pembelian pemain diantara klub. Rekor pembelian atau rekor transfer akan menjadi pembicaraan hangat di media sebelum musim kompetisi baru bergulir.

Adalah rekor transfer pemain termahal dunia yang belum terpecahkan dalam kurun waktu 8 tahun yang di pegang pemain bola Zinedine Zidane, dimana waktu itu Zidane dibeli Real Madrid dari Juventus dengan kapital sejumlah 76 Juta Euro pada tahun 2001. Zidane adalah pemain sepakbola posisi gelandang – playmaker yang mengantarkan timnas Prancis menjadi juara dunia untuk pertama kalinya pada tahun 1998 dilanjutkan dengan meraih piala Eropa pada tahun 2000 serta membawa Prancis ke final piala dunia 2006. Walaupun dia terpilih jadi pemain terbaik di piala dunia 2006, Prancis kalah dari Italia.

Dan tahun ini Real Madrid kembali memberikan sensasi transfer baru dengan memcahkan rekor pembelian pemain dengan jumlah 80 juta Euro, dan pemain yang digaetnya adalah Cristiano Ronaldo – seorang pemain winger berusia 24 tahun dari Manchester United.

Sensasi pembelian Cristiano di dahului oleh pembelian bintang Brasil Kaka dengan nilai 68 juta Euro dari AC Milan, dan akan disusul oleh bintang-bintang lainnya. Madrid pun mengusung program Galacticos II. Pembelian pemain bintang yang disebut Galacticos ini pun pernah diusung di masa Presiden klub Real Madrid Perez memimpin di era tahun 2000 an. Dan saat dia kembali memimpin maka Galacticos II pun dibuat sekuel nya.

Sebagian pihak menilai bahwa pembelian Cristiano tidak masuk akal ditengah krisis ekonomi global terjadi, tapi faktanya mungkin sudah sewajarnya lah Cristiano memiliki harga selangit.

Cristiano Ronaldo belum membawa negaranya Portugal menjadi juara dunia ataupun Eropa tapi di pentas sepakbola profesional klub Ronaldo sudah banyak menggaet penghargaan. Seperti membawa Manchester United menjuarai Liga Premier pada tahun 2006–07, 2007–08, 2008–09, FA Cup: 2003–04, League Cup: 2005–06, 2008–09, FA Community Shield: 2007, UEFA Champions League: 2007–08, FIFA Club World Cup: 2008

Tidak menutup kemungkinan Cristiano akan membawa Portugal untuk pertama kalinya menjadi Juara Dunia, siapa tahu – karena memang usianya masih muda.

Senin, 08 Juni 2009

Belajar dari Yusuf


Saat ini dunia dalam cengkeraman krisis ekonomi, dan masing-masing negara mencoba untuk mencari solusi untuk keluar dari krisis. Memang ada beberapa negara yang mengklaim bahwa ekonomi negaranya tidak mengalami krisis malah terjadi pertumbuhan, salah satunya Indonesia. Apakah pertumbuhan tersebut dirasakan oleh semua masyarakat atau hanya pertumbuhan angka-angka saja, tidak akan dijelaskan disini.

Permasalahan ekonomi ini menjadi lagu wajib yang dinyanyikan lantang oleh ketiga pasangan calon Presiden dan wakilnya di Indonesia. Calon nomor 1 Megawati-Prabowo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak menyentuh rakyat secara menyeluruh, sedangkan calon nomor 2 Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono mengklaim keberhasilan pemerintahannya dalam membangun pertumbuhan ekonomi 4% adalah luar biasa ditengah krisi ekonomi dunia, lalu ada calon nomor 3 Jusuf Kalla dan Wiranto mengatakan bahwa semestinya bangsa dan negara ini bisa lebih cepat dalam mencapai kemajuannya.

Tanpa bermaksud mengarahkan untuk memilih siapa dan memihak kepada calon tertentu, dalam Alkitab ada satu tokoh yang begitu terkenal dalam membuat strategi keluar dari krisis namanya Yusuf anak Yakub orang Ibrani. Dan bangsa yang dibebaskan dari krisis adalah Mesir.

Mengacu pada konsep The right man in the right place sepertinya mudah, tapi pada kenyataannya tidaklah demikian. Mencari the right man tidaklah gampang, karena the right man disini bukan hanya menyangkut skill dan knowledge tapi juga attitude.

Yusuf adalah anak kesayangan Yakub, seorang pemimpi, tapi memiliki sikap yang baik. Tidak ditemukan dalam nats Alkitab kesalahan sikap Yusuf dalam perjalanan hidupnya. Tapi hal itu malah mendatangkan kebencian dari saudara-saudaranya. Dan benci itu semakin menjadi ketika mimpi Yusuf tentang matahari, bulan dan sebelas bintang yang menyembah Yusuf, karena dianggap saudara-saudaranya Yusuf hendak menjadi raja atau penguasa atas mereka. Siapa mau di pimpin oleh orang yang lebih muda....sang pemimpi.

Yusuf adalah orang yang takut akan Tuhan atau bahasa yang sering dikenal adalah Tawakal. Ketika seseorang meyakini akan kebesaran Allah, maka sisi kemanusiaan yang tidak baik atau tidak mulia akan dihindari atau dijauhi dan mengikuti apa yang seharusnya dilakukan, apa yang baik, yang benar dan berkenan kepada Allah.

Yusuf menghindari energi negatif dari setiap aspek kehidupan yang di laluinya, saudara-saudaranya hendak membunuhnya tapi tidak ada balas dendam dalam diri Yusuf walau pun dia punya kuasa untuk itu. Juga kenikmatan dunia yang bisa dia dapat dari istri Potifar yang adalah Bos yang mempekerjakannya, Yusuf tidak menyalahgunakan kuasa atas semua milik Potifar.

Lalu bagaimana dengan kemampuan menangani negara keluar dari krisis? Yusuf diberikan talenta untuk memiliki mimpi dan juga menafsirkan mimpi, melalui mimpi ini kerajaan Mesir terlepas dari krisis kelaparan dan ekonomi pada waktu itu. Dengan talenta yang dia miliki dan tentu saja penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa maka Firaun Raja Mesir mempercayakan negaranya untuk dipimpin Yusuf, hasilnya? Mesir bisa bertahan dan tidak terkena krisis kelaparan, rakyat Mesir dan juga bangsa-bangsa di sekitarnya pun ikut merasakan berkat dari Mesir yang di pimpin Yusuf.

Adakah para pemimpin bangsa ini yang mau belajar dari Yusuf, bahwasanya menjadi takut akan Tuhan atau tawakal adalah hal yang baik yang menjadikan seseorang menjadi pemimpin yang baik menjadi teladan bagi rakyatnya. Belajar dari Yusuf bahwa memiliki mimpi adalah tidak salah atau istilah modern nya adalah memiliki visi, dan mengerahkan segenap kemampuan untuk melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaannya. Bagaimana untuk tidak mementingkan diri sendiri, tapi menjadikan kepentingan bangsa hal yang terdepan. Tidak mudah mendapat pemimpin seperti Yusuf tapi tidak susah kalau para pemimpin yang ada di negara ini mau belajar dari hal-hal sederhana yang Yusuf lakoni dalam keberhasilan hidupnya, pemimpin yang berhasil.

Gambar dari Wikipedia.com