Kamis, 23 Juli 2009

Hari Anak Nasional


Indonesia memperingati Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli. Anak-anak adalah generasi penerus, anugerah yang diberikan Sang Pencipta kepada orang tua untuk di didik dan berkembang menjadi manusia yang baik dan berguna untuk sesamanya.

Seorang anak dilahirkan membawa gambar genetika dari kedua kedua orang tuanya, dan sudah sepantasnya para orang tua sadar dalam memberikan pelajaran, mengerti akan keterbatasan yang dimiliki seorang anak pada usianya. Kadang orang tua ingin anaknya menjadi super, melebihi anak yang lain. Diikut sertakan pada berbagai macam aktivitas seni, olahraga, bahasa dan lainnya yang awalnya beralasan untuk pengembangan diri anak, padahal hanya untuk menaikkan gengsi orang tua. Dan celakanya gengsi ini malah menggerogoti perkembangan anak itu sendiri. Anak-anak yang seyogianya tumbuh dan berkembang dengan belajar sambil bermain, masuk dalam ruang lingkup mengejar prestasi tapi tidak dilandasi rasa suka atau menikmatinya, kasihan.

Pendidikan menjadi sarana absolut yang harus diberikan orang tua untuk anak pada saat ini dan negara punya andil penting dalam hal ini. Itulah sebabnya anggaran 20% APBN diperuntukkan untuk pendidikan Nasional. Walaupun Negara sudah campur tangan tapi masih terlihat di setiap pelosok kota dan desa anak-anak yang bekerja membantu orang tua, dan tidak bersekolah sebagaimana mestinya. Ini dikarenakan perekonomian keluarga yang memang menjadikan kondisi seperti itu. Semoga tahun demi tahun kejadian seperti itu semakin berkurang.

Tiap generasi akan memiliki perbedaan pandangan mengenai hal menjadi anak dan menjadi orang tua. Ketika para orang tua saat ini, yang dahulunya menjadi anak mungkin ditanamkan suatu pandangan dari orang tua untuk menjadi dokter, menjadi tukang insinyur atau profesi-profesi lain yang sudah baku. Tapi saat ini terlihat pergesaran pandangan, bagaimana orang tua tidak lagi memaksakan pandangan supaya anak menjadi dokter, insinyur tapi sudah melebar ke profesi lainnya yang mungkin pada waktu dahulu tidak sepopuler dokter dan insinyur. Sebut saja pemain bola atau pennyanyi atau bintang film, bisa juga pengusaha. Tapi apa pun minat seorang anak untuk menjadi ‘seseorang’ hendaknya di dukung oleh orang tuanya, selama itu hal yang baik.

Anak-anak Indonesia saat ini sudah memperlihatkan banyak prestasi di ajang Internasional, sebut saja olimpiade Fisika, Matematika, Biologi, Kejuaran dunia catur dan banyak lagi. Itu membuktikan bahwa ada kemajuan yang signifikan dalam pemahaman pengembangan anak-anak dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

Di bidang hukum ada beberapa hal yang sudah bisa dicatat sebagai kemajuan, ada perlindungan hak anak, yang pada beberapa waktu lalu belum menjadi pertimbangan nyata dari pemerintah. Saat ini anak-anak yang tentu saja belum kuat untuk melawan aksi kejahatan yang dihadapinya harus memiliki suatu perlindungan hukum yang terarah dan tegas kepada para pelanggarnya. Contoh kasus orang tua yang membiarkan anaknya tergilas oleh kereta api hanya untuk supaya bisa dijadikan ‘usaha’ mengemis di jalanan, atau pengerjaan paksa anak-anak dibawah umur harus diperhatikan oleh pemerintah dan menindak tegas pelaku kejahatan terhadap anak-anak.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda