Senin, 21 Juli 2008

Waterbom

Sekitar dua bulan lalu, bank Mandiri mengadakan exhibition di Plasa Senayan 2, ada beberapa merchants yang ikut salah saltunya Waterbom (Jakarta & Cikarang). Aku coba tawarkan istriku apakah mau coba waterbom-soalnya belum pernah sama sekali dan kebetulan lagi ada diskon. Akhirnya kami beli 2 tiket dewasa dan 1 tiket anak-anak. Harga normalnya Rp 155,000 untuk dewasa dan Rp 110,000 untuk anak-anak. Dari eksebisi itu aku bisa dapatkan Rp 220,000 lumayan.

Hari Minggu Waterbom buka dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Sedangkan hari biasa buka jam 11 siang. Waterbom Jakarta ada di daerah Pantai Indah Kapuk – sebuah kawasan elit di Jakarta Utara. Sewaktu berangkat pagi hari dari kawasan Duri Kosambi Jakarta Barat aku memutuskan untuk melewati Cengkareng Ringroad dan masuk tol bandara – karena seingatku exit Pantai Indah Kapuk berada di arah itu. Ternyata dugaanku meleset sedikit – karena exit Pantai Indah Kapuk bukan ke arah bandara tapi ke arah sebaliknya dari bandara ke arah Jakarta. Aku putar balik di bandara. Total jarak tempuh dari rumah adalah 33 kilometer dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit. Ini sudah termasuk macet di kawasan Ringroad Cengkareng yang sedang ada pembangunan JORR Cengkareng, plus ada 6 bus wisata parkir di Ringroad.

Sistem pembayaran di desain dengan baik sehingga pelayanan cepat walau banyak antrian. Dan karena aku tiketku termasuk voucher – pelayanannya di tempat terpisah. Gerald senang sekali waktu melihat wahana air yang ada dan sudah tidak sabar untuk segera nyemplung. Lalu kami sewa locker dengan cara deposit cash Rp 100,000 – karena kupikir bakal beli makanan, aku tambah lagi depositnya. Di dalam tube kuning dan life jacket begitu banyak tersedia.

Wahana pertama yang dicoba adalah wahana untuk anak-anak, ada bomblatzter – guyuran air dari ember raksasa, dan seluncuran dengan air. Air bermunculan dari atas, samping dan dari bawah. Gerald senang sekali main air, baik di rumah, apalagi di Waterbom.

Sehabis mencoba-coba kids area kami mencoba wild river, kolam air yang mengalir seperti sungai, ada pancuran air nya seperti hujan, ada air mancur dan dibeberapa lokasi ada ombak buatan. Lalu kami mencoba fasilitas aquatube, Gerald aku bawa juga – kami mencoba yang tertutup, dan setengah terbuka. Sayang dua kali ban kuning sempat terbalik, saat denganku sekali dan saat bertiga. Jadi lah Gerald terbatuk-batuk karena minum air kolam.

Berikutnya Yos mencoba lintasan the Wizhard dengan menggunakan mat, dan aku mencoba lintasan speed slide. Wuih ngeri juga itu naik tangganya, aku meluncur tidak boleh menggunakan baju tangan bersilang dan kaki lulus bersilang. Sayang sekali tanganku agak turun sedikit sehingga bergesekan dengan track yang kering-kulit pun terkelupas seluas 16 cm persegi. Kecelakaan lain juga terjadi sebelumnya saat naik wahana aquatube dimana saat ban terbalik aku coba mengangkat Gerald yang kupegang ke permukaan dan tanggan kiri pun terkilir.
Kami selesai jam 2 siang, total bermain lebih dari 3 jam diselingi istirahat makan siang. Sayang memang kalau makanan dan minumannya mahal-mahal. Kalau kualitas dan kuantitas nya sebanding sih ngga apa-apa – value for money. Tapi nasi goreng yang katanya spesial – Cuma pake telor dan sedikit udang Harganya Rp 35,000. Jus Jeruk yang ternyata Cuma jeruk peras Rp 35,000. Wah ngga sebanding deh harga ama nilai barangnya. Dan lagi tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar. Harus beli di dalam. Hal lain yang kurang adalah air kolamnya seperti payau - mungkin diambil dari laut.

Atraksi lainnya ada band Maliq and D’ essentials; entah ini memang undangan dari Waterbom atau undangan dari perusahaan ABN Amro yg kebetulan sedang bikin family gathering.

Untuk yang mau ke Waterbom saran saya minum air sebanyak-banyaknya karena bermain di wahana air sepertinya air kulit lembab tapi bermain di antara terik matahari tubuh mengalami dehidrasi. Juga jangan lupa bawa pelembab atau sunblock untuk melapis kulit dari sengatan sinar matahari. Baju berenang boleh di pakai, tidak pun tidak jadi masalah karena Waterbom bukan kolam renang, tapi sarana rekreasi. Juga bawa sendal jepit yang murah saja ngga perlu mahal-mahal karena biasanya sulit untuk mendapatkan shelter gratis - kecuali mau sewa gazebo Rp 100,000. Jadi si sendal bisa di tinggal dimana saja kita mau, ngga akan ada yang ambil apalagi ada namanya. Kalau hilang ya sial aja sih.......