Kamis, 05 Februari 2009

Energi Panas Bumi


Jaman dulu ketika bicara gunung berapi maka yang terbayang adalah muntahan lava panas dari dalm bumi ke permukaan yang bisa menghancurkan kehidupan. Tapi saat ini berbahagialah suatu kawasan yang memiliki area gunung berapi aktif. Ini karena dikawasan tersebut ada potensi panas bumi yang merupakan potensi energi yang bisa dimanfaatkan. Saat ini panas bumi mulai dieksplorasi lebih lanjut menjadi tenaga listrik dan juga tujuan wisata.

Panas bumi bersumber dari dalam perut bumi yang suhunya semakin tinggi jika semakin dalam. Substansi panas berkisar pada suhu 650-1200 derajat celcius pada kedalaman 80 sampai 100 kilometer. Sedangkan temperatur di pusat bumi pada kedalaman 6,400 kilometer diperkirakan bersuhu 560 – 600 Kelvin.

Beberapa teori mengemukakan bahwa asala muasal panas dari elemen radioaktive yang terkandung di dalam bumi. Atau ada juga teori yang mengatakan kalau panas tercipta didapat dari efek elektromagnetik di pusat bumi. Tapi diperkirakan bahwa 45-90 persen panas yang lepas ke permukaan berasal dari lapisan elemen radioaktive di pusat bumi. Panas mengalir ke permukaan dalam bentuk magma, panas bumi biasa terjadi pada kawasan gunung berapi yang menyebarkan baik magma dan panasnya ke daerah sekitarnya.

Energi panas bumi di konversikan menjadi bentuk energi lain dengan menggunakan perlengkapan peralatan Turbin Generator. Pembangkit Listrik Panas Bumi telah digunakan di beberapa negara seperti di Amerika, Islandia, Filipina, Indonesia dan beberapa negara lainnya. Indonesia yang memiliki potensi kandungan panas bumi sebesar 40% dari kandungan yang ada di dunia baru memanfaatkannya hanya 5% saja. Jumlah persentase yang 40 tsb kalau dikonversikan kedalam ukuran daya adalah sebesar 27 Giga Watt (1 Giga Watt = 1,000,000,000 watt); dan sampai saat ini baru dimanfaatkan sebesar 1,052 Mega Watt – sampai dengan tahun 2009.

Dengan naiknya kebutuhan energi di Indonesia sedangkan sumber primer energi seperti dari bahan bakar minyak atau batu bara adalah sumber yang akan habis maka pemerintah Indonesia mulai menggenjot penggunaan sumber energi panas bumi. Dalam program penyediaan energi listrik 10,000 Megawatt tahap kedua pemerintah Indonesia menargetkan kontribusi pemanfaatan panas bumi sebesar 4,733 Megawatt. Tapi hal ini bukan hal mudah yang bisa dilakukan begitu saja, katakanlah penyediaan listrik 10,000 Megawatt tahap pertama bisa dijadikan pelajaran. Bagaimana pada tahap pertama ditargetkan kontribusi dari panas bumi sebesar 2,000 Megawatt tidak tercapai.

Beberapa faktor yang menjadi halangan dalam eksplorasi energi panas bumi di Indonesia coba diperbaiki oleh pemerintah Indonesia. Beberapa kendala yang dicari solusi nya adalah mengenai harga listrik dari pembangkit panas bumi. Para pengembang energi panas bumi belum mau terjun sepenuhnya mengingat harga kwh dari pembangkit panas bumi dinilai tidak ekonomis. Minggu lalu pemerintah mengeluarkan peraturan kalau harga panas bumi akan berada di kisaran US$ 7-8 cent/kwh. Ini memperlihatkan suatu kemajuan dari sisi harga jual listrik panas bumi. Dan pemerintah Indonesia juga sedang mengembangkan standar harga pembelian listrik dari panas bumi. PLN yang menjadi satu-satunya Off-taker dari pengembangan energi panas bumi ditunjuk pemerintah untuk memberikan patokan harga dan mesti di update setiap tiga bulannya.
Kendala lainnya yang coba dicarikan solusi nya adalah masalah mahalnya investasi dalam pengembangan energi panas bumi. Pemerintah pun menyiapkan stimulus fiskal dan non fiskal untuk mendukung pengembangan energi panas bumi di Indonesia.

Semoga pengembangan energi panas bumi di Indonesia bisa memberikan kontribusi yang optimal bagi kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Kita tunggu.

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda