Minggu, 04 Januari 2009

Tahun 2009

Setiap orang tanpa melihat dari mana asalnya, selalu berharap menjadi lebih baik dalam segala hal dalam perjalanan hidupnya. Harapan dan doa pun dimunculkan saat pergantian tahun. Yang sedikit lebih ‘serius’ membuat resolusi, yang lebih profesional membuat target-target.


Tahun baru 2009, dunia internasional di guncang oleh konflik di jalur gaza. Pertempuran antara Israel dan Palestina terus berlanjut. Dunia bersuara untuk menghentikan pertempuran itu, tapi pertempuran tetap berlanjut. Pertempuran ini seperti mengalahkan gaung krisis ekonomi global yang masih terjadi. Korban sipil dan anak-anak pun jatuh, entah sampai kapan pertempuran ini berlangsung. Adakah damai kembali hadir di jalur Gaza dalam waktu dekat ini?


Indonesia mulai mengatur langkah untuk berperan aktif menciptakan perdamaian di Jalur Gaza. Beberapa organisasi massa telah mengirimkan bantuan dan pasukan penjaga perdamaian(?) ke jalur Gaza. Sementara beberapa kejadian di dalam negeri bermunculan seperti kelangkaan BBM di beberapa wilayah termasuk Jakarta.


Ada skenario yang mengatakan bahwa pemilik SPBU memesan banyak BBM ke Pertamina karena ada rencana kenaikan harga mengingat harga minyak dunia akan naik karena sentimen pertempuran jalur Gaza. Tapi ada pula skenario bahwa pemerintah akan menurunkan harga BBM karena penurunan kedua kali pada pertengahan Desember masih bisa berlanjut. Kabar penurunan ini disikapi dengan penimbunan BBM oleh pemilik SPBU. Tapi Pertamina mengatakan bahwa yang terjadi adalah lebihnya permintaan dari SPBU yang belum terakomodir. Padahal Pertamina sudah membangun sistem online distribusi BBM ke SPBU. Dengan sistem online maka SPBU-Pertamina dan Bank yang menjadi mediasi transaksi terkoneksi satu dengan lainnya. Jadi seharusnya distribusi bbm bisa lebih cepat dan akurat, tapi apakah semua SPBU sudah terkoneksi dengan baik?


Pemerintah RI melalui menko ekonomi nya menyebutkan angka 6% untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kisaran angka 6% boleh dibilang optimis di tengah goncangan krisis ekonomi global. Bank dunia malah menyebutkan kalau angka eksport Indonesia bisa turun ke angka 1-2% dari 14%. Inflasi di angka 6.2%, kurs rupiah terhadap USD di 9,400 dan harga minyak di USD80/barrel.


Bagaimana dengan peluang investasi, silahkan mereview portfolio anda tapi beberapa informasi yang mungkin bisa jadi masukan bahwa di sektor properti krisis menimpa cukup berat karena suku bunga yang tinggi, dan yang bermain dibursa perlu seleksi saham dengan teliti. Saham-saham pilihan para analis seperti Telkom, Perusahaan Gas, Wika, Unilever layak di beli sedankan yg perlu diwaspadai saham-saham properti, keuangan nonbank dan farmasi.
Lantas apakah potret buram tahun 2009 ini membuat anda menjadi ciut untuk berusaha dan bekerja? Jangan dong! Tetaplah optimis. Tulis ketetapan hati, laksanakan di 2009 dan raih hasil yang diharapkan.


Selamat tahun baru 2009.

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda