Selasa, 10 Juni 2008

Euro 2008

Sepakbola adalah olahraga yang aku suka sejak kecil. Bapaku sudah mengajak nonton piala dunia dari tahun 1974. Dengan idola Bapaku yaitu Johan Cruyff dan kesebelasan Belanda dengan Total Football-nya yang terkenal itu. Tapia ku baru mengerti saat piala dunia 1978 di Argentina dengan bintangnya Mario Kempes. Sejak saat itu main bola di sekolah, main bola di kampus, main bola dengan teman-teman sekampung mengasikkan. Walaupun adikku Yakub pernah mengalami patah lengan gara-gara main bola, sepakbola tetap menyenangkan untuk diperhatikan dan dimainkan.

Saat ini sedang berlangsung Euro 2008 di Austria-Swiss dengan mempertandingkan kesebelasan dari 16 negara dari benua eropa. Eropa walaupun dari segi perekonomian yang lebih maju tetap tidak bisa menyaingi Amerika Latin. Sampai saat ini ditulis peringkat 1 FIFA masih dipegang oleh Argentina dan nomor 2 Brasil. Jadi sebenarnya bahwa perekonomian tidak berpengaruh langsung terhadap pesepakbolaan suatu negara.

Lantas mengapa sepakbola di negeri ini tidak maju atau tidak berkembang? Bolehlah kita tengok bahwa liga nasional sudah bergulir dengan baik, sponsorship ada, pemain asing ada, gaji pemain bola saat ini pun lebih besar dari yang dulu – bisa lah diandalkan untuk menopang hidup keluarga. Aku melihat bahwa campur tangan pemerintah dalam organisasi PSSI yang harus bertanggung jawab dengan tidak berkembangnya sepakbola Indonesia di pentas international. Ricuh pencopotan ketua umum PSSI Nurdin Halid menjadi isu hangat di tahun ini, sampai-sampai FIFA turut campur. PSSI terlalu sarat dengan muatan politis, adalah bisa dimengerti karena dana pengembangan sepakbola nasional diambil dari anggaran belanja negara atau daerah. Mungkin ini juga yang menjadi incaran para preman politisi untuk terjun dalam organisasi PSSI. Kadang aku sampai berpikir kenapa PSSI tidak ditangani orang profesional saja – profesional dalam manajemen pesepakbolaan bukan politisi.

Kembali ke Euro 2008, dari enam pertandingan yang sudah berlangsung tim-tim unggulan seperti Portugal, Jerman dan Belanda memperlihatkan kemampuan yang superior. Apalagi Belanda yang bisa mengalahkan Italia sang juara dunia 2006 dengan kemenanga mutlak 3-0...luar biasa.

Jam tayang yang selalu malam dan waktu penyelenggaraan yang cukup lama – hampir sebulan membutuhkan stamina khusus untuk bisa menonton di malam hari , dan bekerja dari pagi hingga sore hari. Ngantuk sudah pasti, sekarang bagaimana mensiasati jadwal tidur yang terdistorsi oleh jadwal Euro 2008. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan ngemil saat menonton pertandingan, ini dikarenakan dengan ngemil mata bisa terjaga tetap melek dengan aktifitas rahang yang mengunyah. Bisa-bisa berat badan naik setelah atau selama Euro 2008 berlangsung.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda