Jumat, 08 Agustus 2008

888

Hari ini dimanfaatkan beberapa kalangan untuk membuat suatu event, ya memang bukan suatu hal yang luarbiasa, cuma karena hari ini tanggal 8, bulan Agustus = bulan ke 8 dalam setahun, dan tahun 2008, biasa disingkat 08.
Jadilah 8808 - tapi karena angka nol dianggap kosong jadilah 888. Sama seperti tahun kemarin 777 atau tahun depan 999.

Hari ini olimpiade di buka di Beijing, mengambil penanggalan almanak hari ini karena orang Cina memiliki kepercayaan bahwa angka 8 adalah angka hoki, angka yang mendatangkan keberuntungan. Lain Cina lain eropa yang mengangap lucky number is 7.

Beberapa orang mengambil event seperti pernikahan di hari ini, supaya mudah diingat. Kebetulan ada temanku yang akan menikah bulan ini, tapi bukan hari ini tapi di tanggal 16, ketika aku tanya kenapa tidak ikut ambil hari ini. Jawabannya cukup beda dia bilang justru supaya ingat hari pernikahan yang mendekati tanggal 17 Agustus - hari kemerdekaan Indonesia. Perihal mengingat angka ini memang sepertinya sepele, tapi angka bisa membuat suatu makna tersendiri. Adalah Partai Keadilan Sejahtera yang diberi nomor 8 oleh Komisi pemilihan umum untuk pemilu nanti, melakukan public announcement dan soft campaign kepada masyarakat pada hari ini. Atau contohnya Bapa saya S. Nainggolan - yang kelahiran tahun 1937 tapi lupa tanggal lahirnya - karena pada jaman dulu pencatatan akte lahir tidak setertib saat ini, maka diambilah tanggal 1 Januari sebagai ulang tahunnya - walaupun dia ingat bahwa dia lahir bulan Januari - tapi lupa tanggalnya. Atau lihatlah nomor cellular yang saya ambil ketika XL menggelar nomor cantik - aku ambil xxxx-xx-6000; dua x yang di tengah adalah tahun kelahiranku, 6000 untuk lebih memudahkan. Karena begitu banyak nomor handphone saat ini beredar, sampai-sampai ada kemungkinan bahwa seseorang tidak hapal dengan nomor hp nya sendiri.

Saat ini masih terlihat sangat jelas bahwa umat manusia menggunakan angka-angka seperti 0,1,2,3 dan seterusnya sedangkan pada sistem komputer menggunakan angka biner untuk operasionalnya. Entah nanti ketika semua bidang sudah 'computerized' akan kah angka-angka seperti 0,1,2,3 dan seterusnya tetap ada.

Kecerdasan seseorang terbagi-bagi dalam beberapa segment, salah satunya kecerdasan dalam mengolah angka. Seperti seseorang yang cerdas dalam ilmu matematika - tidak semua orang memiliki kecerdasan yang sama.

2 Komentar:

Blogger Unknown mengatakan...

Salam,

saya membuka google, mengeja nama Anda. Membaca bberapa tulian Anda.
Wilujeng.

D Sepriyossa

21 September 2008 pukul 03.57  
Blogger Gersom.Nainggolan mengatakan...

Halo Kang Dharmawan Sepriyosa,

Terima kasih untuk waktu dan kesediannya berkunjung ke web yang sederhana ini.

Ingin suatu saat saya berkunjung dan bertemu Kang Dharmawan yang mungkin sudah lebih dari satu dekade tidak jumpaya....
Salam,
Gersom

25 September 2008 pukul 21.03  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda